Jika dilihat dari pembagian kelompok, panitia berhasil membagi peserta dengan urutan zaman berbeda. Selain itu, urutan ini juga membentuk alur cerita yang runtut dari awal sampai akhir, sehingga jalannya Pawai Budaya bisa menarik.
Tri Iman Prasetyono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan selaku Ketua Panitia Pawai Budaya peringatan Hari Jadi Ke-113 Kota Blitar, saat membuka Rapat Panitia di Aula Dinas, Rabu (27/03) pagi mengatakan, Pawai Budaya tahun ini disusun berdasarkan urutan masa, seperti Kelompok A, diantaranya Kelompok zaman atau Masa Kerajaan Majapahit, Kelompok zaman atau Masa Kesultanan Mataram Modern. Kelompok B, Kelompok zaman atau Masa Penjajahan Belanda, Kelompok zaman atau Masa Penjajahan Jepang. dan Kelompok C, Kelompok zaman atau Masa Revolusi Perang Kemerdekaan, serta Kelompok zaman atau Masa Awal Kemerdekaan. Dari sini penonton akan menonton langsung alur perjuangan zaman dulu, sehingga tidak monoton dan lebih menarik.
Sesuai kesepakatan bersama, Pawai Budaya kali ini boleh memakai sound system, karena banyak peserta kesulitan mencari sumber daya manusia yang mampu memainkan peralatan perkusi maupun akustik. Dan untuk pelaksanaannya diajukan, dari semula dijadwalkan tanggal 2 April, menjadi 1 April 2019, dengan alasan untuk memadatkan agenda, sehingga resiko pengamanan bisa dimaksimalkan, karena bertepatan dengan masa kampanye Pemilu 2019.
“Sangat berbeda dengan tahun lalu, karena semua peserta sudah kita bagi sesuai tema yang ditentukan, sehingga tidak keluar dari tema”, Jelas Iman.
Untuk rute Pawai Budaya kali ini, start di depan Kantor Walikota Blitar, menuju Jalan Teratai, Jalan Mastrip, Jalan TGP, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Sudanco Supriyadi, dan finis di depan rumah dinas Walikota Blitar.(yud)
Berita Populer
by Admin Kota | 13 Jun 2019
by Admin Kota | 10 May 2019
by Admin Kota | 22 Jun 2023
by Admin Kota | 04 Mar 2019
by Admin Kota | 11 Jan 2023
by Admin Kota | 20 Feb 2023