BERITA

Cerita Inspiratif Warga Kota Blitar Geluti Bisnis Keripik Lompong, Tak Menyerah Meski Berkali-kali Gagal

Admin Kota 04 Jun 2025 53x Share
img-berita

Kota Blitar - Tanaman lompong seringkali menjadi sumber nutrisi pangan bagi masyarakat pedesaan. Batang tanaman talas ini biasanya diolah menjadi sayur lodeh, kemudian dipadu dengan urap-urap, dan lauk lainnya. Teksturnya yang dominan lembut serta memiliki cita rasa yang khas, membuat sayuran ini banyak digemari masyarakat.

Nah, di tangan warga Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, tanaman lompong diolah menjadi camilan bernilai ekonomi yang tinggi. Tatik Mujiatiningsih, perempuan 51 tahun ini setiap hari memasarkan produk unggulannya, yakni keripik lompong yang gurih dan renyah.

Tatik mulai memproduksi keripik lompong pada 2017. Di Awal pembuatan, dirinya harus berulang kali mencoba hingga berhasil menemukan resep yang tepat. Alih-alih bisa dikonsumsi, keliru dalam mengolah justru bisa membuat gatal di mulut. Untuk itu, Tatik menilai, perlu ketelitian dalam mencuci dan memilih lompong berkualitas.

“Jadi kami koordinasi dengan teman-teman yang ada di Kabupaten Blitar, suplai dari mereka. Kota Blitar kan lahannya sempit. Karena kami di Klampok, tetangga kami mayoritas seperti di Minggirsari dan sekitarnya jadi pemasok buat kami,” jelasnya.

Keripik lompong bernama Numani diproduksi dua kali dalam sepekan. Untuk sekali produksi, Tatik mampu mengolah 15 kg hingga 20 kg lompong mentah. Sedangkan saat momentum penting seperti Idul Fitri dan momen tahun baru, tak kurang sebanyak 2-3 kuintal lompong segar dimasak.

Pihaknya menilai, setiap pengusaha pastilah memiliki tantangan dalam hal produksi, pengembangan, hingga memajukan produk usaha. Begitu juga dengan dirinya yang harus cermat mempromosikan, utamanya saat berada di akhir bulan.

Untungnya, ada banyak kemudahan yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Blitar. Salah satunya, produk keripik miliknya bisa dipasarkan melalui minimarket berjejaring. Menurutnya, brand minimarket yang sudah terkemuka, memudahkan dirinya dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

“Alhamdulillah ada fasilitas dari kelurahan, juga dinas-dinas terkait. Juga sekarang program wali kota, harus ada produk UMKM di toko retail, itu kan fasilitas yang memudahkan kami menjangkau target lebih banyak,” ungkapnya.

Tatik mengaku terus mengembangkan usahanya yang sudah dirintis sejak 8 tahun terakhir. Bukan hanya produktif dalam memasarkan produk, tetapi juga konsisten menghadirkan cita rasa keripik yang berkualitas.

Selain keripik lompong, Tatik juga mengolah keripik berbahan sayuran lainnya seperti pare. Mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram, anda sudah bisa menikmati gurihnya keripik lompong dan pare.

“Saya tentunya berharap, kedepannya UMKM Kota Blitar terus maju. Selain itu lebih dikasih kesempatan untuk tampil di event-event, seperti di car free day bisa terus terus dilaksanakan,” tandasnya. (Vid)

Berita Populer

Makna Hari Raya Kupatan

by Admin Kota | 13 Jun 2019

KPU Kota Blitar Tetapkan DPT Pemilu 2024

by Admin Kota | 22 Jun 2023

© Copyright 2023 Pemerintah Kota Blitar. All Rights Reserved