Blitar Kota - Setiap akhir lebaran Idul Fitri, banyak warga yang memanfaatkan kesempatan untuk mengais rizki dengan membuat dan menjual ketupat klongsong di beberapa pasar tradisional di Kota Blitar. Salah satunya di pinggir jalan Anggrek sekitar pasar Templek Kota Blitar.
Susiah, satu di antara penjual ketupat klongsong di pinggir Jalan Anggrek mengatakan, selalu manfaatkan lebaran Idul Fitri untuk mencari keuntungan menjadi penjual ketupat musiman. Perempuan 35 tahun ini menjual kulit ketupat dari janur selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 09 hingga 11 Juni 2019. Warga Desa Sumberjo, Sanankulon Blitar ini menambahkan, dihari pertama dan kedua mampu menjual antara 500 sampai 600 ikat ketupat klongsong perharinya. Setiap ikatnya berisi 10 biji. Sedangkan dihari terakhir, hanya terjual sekitar 450 ikat. Dengan harga per ikat, tidak sama dihari pertama dan kedua dengan hari ketiga. Mulai Rp. 6.000 hingga Rp. 10.000 per ikatnya. Susiah mampu meraup untung hingga ratusan ribu rupiah setiap harinya.
“Saya membuatnya dengan suami dan anak. Ini berkah dari lebaran dapat untung. Sehari ya dapat untung lebih dari 100 ribu. Tapi tidak pasti, karena terkadang ramai kadang ramai,” kata Susiah, disela-sela kesibukannya berjualan, Selasa siang (11/06/2019).
Hal senada juga disampaikan, Sutami (46) yang juga warga Sumberjo. Pembuat dan penjual ketupat ini mengaku, keuntungan yang didapat dari menjual ketupat ini jauh lebih banyak jika dibanding pekerjaan sehari - harinya sebagai penjual kue keliling. Karena hari hari biasanya hanya berpenghasilan Rp. 30 ribu, dengan menjual ketupat mampu mencapai Rp. 150 ribu hingga Rp. 200 ribu. Hal ini yang membuatnya bersemangat, untuk berjualan setiap tahunnya.
“Ini jualannya selama empat hari. Jualan disini sudah lebih dari dua puluh tahun. Jualan ketupat lebih beruntung dibanding jualan jajan keliling. Karena jualan kupat bisa sampai ratusan ribu, kalau kue cuma puluhan ribu,”kata Sutami.
Puluhan penjual ketupat klongsong musiman, selain berada disekitar Jalan Anggrek sekitar Pasar Templek, juga menyebar di sekitar pasar tradisional yang lain, seperti dipasar legi. Adapun Jenis ketupat yang dijual mayoritas jenis ketupat tumpeng. Jenis ini memang mayoritas yang laku saat idul fitri. (Der)
Berita Populer
by Admin Kota | 13 Jun 2019
by Admin Kota | 10 May 2019
by Admin Kota | 22 Jun 2023
by Admin Kota | 04 Mar 2019
by Admin Kota | 11 Jan 2023
by Admin Kota | 20 Feb 2023