Blitar- Perbedaan pilihan dan perbedaan hasil selalu ada di Pemilihan Umum. Hal itu cenderung memicu perbedaan pendapat di lingkungan warga. Untuk menjaga kerukunan yang sudah tercipta, Penyuluh Agama diharapkan aktif memberi pesan menyejukkan.
Gigih Mardhana, Sekretaris FKUB Kota Blitar mengatakan, Penyuluh agama bisa menyampaikan pesan damai ketika berada di majelis taklim, termasuk berdialog terkait pentingnya Pemilu 2019 bagi persatuan dan pembangunan Bangsa. Tatap muka secara langsung dinilai lebih ampuh meredam perbedaan pendapat dan pandangan, karena mengedepankan toleransi.
“Penyuluh agama islam selain bisa menjaga kerukunan intern, tapi juga antar umat beragama. Mereka lebih tau medan, sehingga kita percayakan ke mereka,” ujar Gigih, saat ditemui Senin, (29/04).
Sementara itu Masrur, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Blitar mengatakan, Penyuluh punya kepentingan untuk memberi pencerahan ke warga, agar warga tidak terpengaruh dengan hal negative terkait hasil pemilu yang belum ditetapkan. Pihaknya optimis penyuluh agama mampu membangun kerukunan, karena mereka sudah terlatih dan terbiasa dengan berbagai macam permasalahan warga.
“Penyuluh agama islam kita itu lebih paham dan tahu kondisi sebenarnya di lingkungan, kita optimis, soal perbedaan pendapat terkait hasil Pemilu bisa diredam, agar kerukunan tetap terjaga, ” jelas Masrur.
Penyuluh agama disarankan juga mengajak warga menunggu hasil akhir perhitungan resmi KPU RI, dan mengesampingkan hasil quick count agar perbedaan pendapat bisa diminimalisir.(Yud)
Berita Populer
by Admin Kota | 13 Jun 2019
by Admin Kota | 10 May 2019
by Admin Kota | 22 Jun 2023
by Admin Kota | 04 Mar 2019
by Admin Kota | 11 Jan 2023
by Admin Kota | 20 Feb 2023