Tahun ini panitia memberi porsi besar untuk pelaku seni dan mengurangi stand Pedagang Kaki Lima (PK5), agar nuansa djadoel lebih terasa, tetapi juga mengangkat potensi seni, dan arena Bazaar Blitar Djadoel agar tetap bersih.
Drs H Santoso Mpd, plt Walikota Blitar mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Bazar Blitar Djadoel tahun ini membawa konsep nuansa Blitar tempo dulu, mulai dari kuliner, fashion, sampai pertunjukan seni musik tradisional maupun campuran, yang dikemas dengan nuansa lawas. Semua stand dibuat se djadoel mungkin, baik stand dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perbankan, sekolah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan kelompok masyarakat di sebelah barat, maupun stand kuliner PK5 di sebelah timur.
Kualitas penyelenggaraan Bazar Blitar Djadoel tahun ini juga meningkat, ini dibuktikan semua stand mempunyai konsep yang berbeda, aneh, unik dan lawas. Seperti terbuat dari gedhek dan atap daun tebu. Bahkan, makanan yang disuguhkan dan dijual juga harus yang kuno-kuno, seperti gulali, getuk, arum manis, es drop, es pleret dan pecel.
“Melihat sekilas di Alun-alun lebih bagus ya, lebih terencana dan semoga setelah jadi nanti bisa lebih wow lagi”Jelas Santoso.
Bazaar Blitar Djadoel dalam rangka Hari Jadi Kota Blitar ke 113 digelar 5 sampai 9 April 2019 di Aloon-aloon Kota Blitar.(Yud)
Berita Populer
by Admin Kota | 13 Jun 2019
by Admin Kota | 10 May 2019
by Admin Kota | 22 Jun 2023
by Admin Kota | 04 Mar 2019
by Admin Kota | 11 Jan 2023
by Admin Kota | 20 Feb 2023