BERITA

Kota Blitar - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Blitar menggelar seminar Initial Public Offering (IPO) dengan tema "Go Big With Go Public" di Hotel Santika, Jumat (20/02/2025). Seminar ini dihadiri sejumlah perwakilan OPD seperti Disperindag, DPMPTSP, serta beberapa pengusaha di Kota Blitar.

Ketua HIPMI Kota Blitar, Yogi Rosdianta mengatakan seminar IPO bertujuan untuk memberikan motivasi bagi pelaku usaha, tentang bagaimana IPO dapat membantu perusahaan dalam pendanaan modal dan mempercepat pertumbuhan usaha. 

Menurutnya IPO bukan hanya tentang mendapatkan modal, tetapi juga memastikan perusahaan berada dalam kondisi sehat, dengan jenjang perkembangan yang jelas dan produktivitas yang tinggi. Dengan masuk ke pasar modal, perusahaan memiliki kesempatan untuk memperoleh pendanaan lebih besar guna memperluas bisnis dan meningkatkan daya saing.

"Harapannya pengusaha di Kota Blitar lebih sadar dan tertarik untuk meng- IPO kan perusahaannya atau bisa melalui pasar modal. Semoga hal ini menjadi trigger dan motivasi buat para pelaku usaha untuk bisa mencari sumber pendanaan," ungkap Yogi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu Terpadu (DPMPTSP) Kota Blitar, Heru Eko Pramono mengatakan sebagai dinas yang menaungi investasi dan perizinan usaha, pihaknya menyebut seminar ini sebagai langkah yang bagus untuk mendorong iklim investasi di Kota Blitar. Menurut Heru, pelaku usaha di Kota Blitar masih belum familiar dengan permodalan di bursa saham.

Sebab,  berdasarkan data yang diterima dari 10.000 pelaku usaha di Kota Blitar, 90% diantaranya merupakan UMKM dengan kendala permodalan. Sehingga dengan seminar ini, diharapkan UMKM di Kota Blitar dapat lebih memahami akses pendanaan yang lebih luas.

"Ini luar biasa terutama kaitannya dengan bagaimana kegiatan investasi di Kota Blitar utamanya di sektor permodalan. Ini menjadi sesuatu yang bagus utamanya untuk mengembangkan pelaku UMKM untuk terus tumbuh," ungkap Heru.

Dalam seminar IPO ini, HIPMI Kota Blitar mengundang tiga narasumber yang berasal dari PT Bursa Efek Indonesia, PT Pelayaran Nasional Ekalya Tbk, dan PT Phintraco Sekuritas. (Sel)