BERITA

Kota Blitar - Tenaga kesehatan di Kota Blitar mulai menerapkan prosedur terbaru dalam layanan ibu dan bayi, sesuai revisi terbaru Buku Kartu Ibu dan Anak (KIA) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini menjadi bagian dari Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di Kota Blitar.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar, Endang Purwono mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan bimbingan teknis PIS-PK bagi tenaga kesehatan, 26 Februari 2025 lalu. Dalam kegiatan ini, bidan, tim klinik, hingga seluruh tenaga kesehatan di Kota Blitar diberikan pemahaman tentang pedoman terbaru dalam skrining serta pendampingan ibu hamil, bayi, dan balita.

"Sosialisasi dan bimbingan teknis ini penting untuk merefresh serta mengenalkan pedoman terbaru dari Buku KIA yang diterbitkan Kemenkes. Nantinya, secara bertahap, mulai Maret ini, tata laksana skrining dan pendampingan ibu dan bayi akan disesuaikan dengan buku versi terbaru," ujar 

Endang mengatakan buku KIA edisi terbaru ini dilengkapi dengan fitur QR interaktif untuk setiap tata laksana. Selain itu juga berisi berbagai panduan penting, seperti skrining ibu hamil dan deteksi dini komplikasi kehamilan, lembar pantau mandiri dan edukasi kesehatan mental ibu, panduan MPASI serta gizi untuk mencegah stunting, tata laksana pendampingan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir, hingga panduan edukasi KB (Keluarga Berencana).

"Selain wajib dipahami oleh tenaga kesehatan, Buku KIA versi terbaru juga harus dimiliki oleh setiap ibu hamil dan menyusui. Dengan pendampingan yang benar, angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan," tambahnya.

Endang berharap seluruh tenaga kesehatan di Kota Blitar dapat menerapkan pedoman baru ini dengan baik, sehingga bisa mendukung program antenatal care (ANC), yang bertujuan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Blitar. Ke depan, skrining ibu dan bayi ini juga dapat disinkronkan dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang saat ini mulai digalakkan di setiap kelurahan. (Pang)