Rokok herbal atau rempah mengandung zat berbahaya. Meski tidak mengandung nikotin, rokok herbal mengandung tanaman yang jika dibakar akan menghasilkan karbon monoksida dan tar, yang beracun bagi tubuh. Tubuh yang terpapar karbon monoksida merusak dinding saluran pernapasan dan pembuluh darah. Efeknya, berisiko penyakit pernapasan dan pembuluh darah. Seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia, aterosklerosis, dan penyakit jantung.
Dokter Sepriani Timurtini Limbong menegaskan risiko kesehatan bagi perokok termasuk rokok herbal atau rempah. Kandungan tar dalam rokok herbal atau rempah memicu gangguan pada gigi dan gusi. Seperti gigi menguning, penumpukan plak, gigi berlubang, dan iritasi gusi.Rokok herbal bersifat karsinogenik yang menyebabkan kanker dalam jaringan tubuh. Seperti kanker nasofaring, kanker mulut, atau kanker paru-paru.
Faktanya, perokok herbal memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker laring (kotak suara), kerongkongan (tabung penelan), mulut, dan faring (tenggorokan). Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat melarang penggunaan istilah herbal, ringan, sampai rendah tar untuk produk sejenis. FDA menyebutkan rokok herbal tidak lebih aman dari rokok komersial.