Penjelasan:
Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa nanoteknologi dapat diaktifkan oleh 5G. Disebut juga 5G memberikan banyak efek samping, salah satunya gejala seperti flu. Video itu dilengkapi narasi mengenai nanoteknologi yang sengaja diinjeksikan ke dalam tubuh manusia melalui 5G. Hal tersebut merupakan agenda para “kaum elit” untuk mengendalikan manusia, yang tujuan akhirnya adalah depopulasi.
Faktanya, tidak ada penelitian atau bukti valid mengenai nanoteknologi yang diaktifkan 5G dan ditujukan sebagai agenda mengendalikan manusia. Dilansir dari turnbackhoax.id, klaim tersebut menyesatkan. Klaim nanoteknologi yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia awalnya beredar sebagai teori konspirasi vaksin Covid-19. Namun, dikutip dari apnews.com, klaim adanya microchips atau partikel-partikel lain yang bisa dikendalikan oleh 5G dan diinjeksikan melalui vaksin Covid-19 telah dinyatakan sepenuhnya salah dan menyesatkan. Situs bbc.com juga telah membahas beberapa klaim mengenai nanopartikel yang dimasukkan ke tubuh manusia melalui vaksin di artikel berjudul “Coronavirus: Bill Gates ‘microchip’ conspiracy theory and other vaccine claims fact-checked”, yang dipublikasikan sejak Mei 2020. Selain itu, klaim 5G yang dapat menyebabkan gejala mirip flu di manusia juga merupakan hoaks lama yang bersemi kembali.
Sumber:
https://turnbackhoax.id/2024/10/02/salah-nanoteknologi-yang-diaktifkan-oleh-5g-untuk-mengendalikan-manusia-dan-dapat-memberikan-gejala-seperti-flu/
https://apnews.com/article/fact-check-covid-mrna-vaccine-nanotech-390958734912
https://www.bbc.com/news/52847648