Penjelasan:
Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim bahwa mikrofon nirkabel dapat menyebabkan kematian mendadak. Alasannya, frekuensi mikrofon nirkabel bertabrakan dengan frekuensi bluetooth yang ada dalam tubuh manusia. Bluetooth itu diklaim dimasukkan melalui vaksin Covid-19.
Gelombang elektromagnetik yang digunakan pada mikrofon nirkabel tidak lebih besar dari gelombang X-ray yang dapat menimbulkan radiasi. "Gelombang elektromagnetik yang berbahaya meskipun paparannya sangat rendah adalah gelombang X-Ray, Gama, Kosmik, itu dibatasi penggunaannya. Di bawah itu gelombangnya tidak bersifat radiasi," ujar Syarif. Frekuensi yang ada pada mikrofon nirkabel umumnya tidak berbahaya. Sejumlah negara telah mengatur batasan gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam mikrofon nirkabel.
Klaim soal mikrofon nirkabel dapat mengakibatkan kematian mendadak merupakan hoaks. Gelombang elektromagnetik dalam mikrofon nirkabel tidak berbahaya bahkan jika bertabrakan dengan frekuensi dari benda lain. Dalam vaksin Covid-19 juga tidak ada bluetooth yang dimasukkan dalam tubuh manusia.
Sumber:
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02L6E5E8a4R8b4DgK64GSkdrH2eBZUgjSmsmetRQwKztwD4Y4RHvM7RmP11uKKmB8Fl&id=100095282747900 https://ghostarchive.org/archive/uw700
https://www.fcc.gov/wireless/bureau-divisions/broadband-division/wireless-microphones https://www.reporterstore.com/wirelessfrequencies https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/24/093000365/hoaks-setelah-divaksin-tubuh-mengandung-bluetooth-dan-bisa-dilacak?page=all