Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi video mengenai seorang anak yang telah melakukan khitan dan sedang merokok yang diklaim dapat mempercepat luka operasi menjadi kering.
Faktanya, dilansir sari turnbackhoax.id, merokok setelah operasi khitan tidak dianjurkan secara medis karena dapat menghambat proses penyembuhan luka jahit. Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasoconstriction), yang mengurangi aliran darah ke area luka. Ini berarti pasokan nutrisi dan oksigen ke jaringan yang rusak berkurang, yang dapat menghambat proses penyembuhan zat-zat berbahaya dalam asap rokok, seperti karbon monoksida, juga dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah yang sangat dibutuhkan untuk proses penyembuhan yang efektif. Ini dapat menyebabkan penundaan dalam penyembuhan luka, termasuk luka operasi pada khitan. Dikutip dari situs Klik Dokter, terdapat empat fase penyembuhan luka, yaitu fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Sepanjang fase penyembuhan luka tersebut, baik akibat sayatan operasi maupun tidak, kebutuhan oksigen dan kelancaran aliran darah ditempat luka sangat penting. Proses itu dibutuhkan sebagai “bahan bakar” untuk penyembuhan luka. Sehingga, kecukupan oksigen dan aliran darah yang lancar menjadi salah satu faktor penting dalam kecepatan penyembuhan luka operasi.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1454/stop-rokok-sebelum-operasi