Penjelasan:
Beredar sebuah cuplikan video di media sosial Facebook dengan narasi yang mengeklaim bahwa vaksin Covid-19 dikaitkan dengan lonjakan alergi daging. Dalam narasi disebutkan bagaimana protein alpha-gal dalam suntikan vaksin Covid-19 memicu alergi daging di seluruh dunia.
Faktanya, dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyebut beberapa vaksin memang mengandung sejumlah kecil senyawa protein alpha-gal, tetapi bukan berarti menyebabkan sindrom alpha-gal. Scott Commins, profesor Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina (UNC), turut menerangkan bahwa tidak ada bukti yang menghubungkan respons IgE alpha-gal, yang menjadi dasar biologis alergi alpha-gal, dengan vaksinasi Covid-19. Lebih lanjut, dilansir dari situs Mayo Clinic, disebutkan bahwa kebanyakan orang dengan sindrom alpha-gal di AS mengalami kondisi reaksi alergi ketika kutu Lone Star dan beberapa jenis serangga lain menggigit mereka dan tidak terkait dengan vaksin Covid-19.
Sumber:
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33RA3QC